Tersayat, terluka_

Tak sebilah pedang mengiris terluka
Andai tajam tak menyentuh dalam dada
Tak apalah bila jernih itu perih
Dibanding yang karat itu sekarat

Batinku merasa tak tertata rapi
Aku gelap kau tetap terang
Tapi silaumu tak buat mataku tertusuk
Tapi sentuhmu tak buat hatiku bertekuk

Tercipta benci karena tersakiti
Bagian ini sungguh tak mengenakkan
Aku muak,…!!
Aku pergi sekarang

Tepi yang sepi, gelap yang senyap
Terimalah galauku biar berbaur, biar terkubur..
Gelegar penat yang menyeluruh sangat
Makin aku telan pahit-pahit
Pun nyaman dikemudian zaman
Yang telah usai di akhir jalan
Saat menikmatinya

Komentar

Postingan Populer