Kugoreskan sebaris mantra sakti, kepada hati yang coba untuk kupeluk disuatu waktu yang sakral nanti
Sepertinya aku telah tertimpa hati, cinta...
Kini terpeluk satu mimpi
Entah nanti dari sesuatu yang kasat hati
Ketika kau menyapaku lewat mata
Didepanku atau dari sudut manapun itu
Pandangmu terbiasa menujuku
Setelah kutarik garis lurus, berhadapan…
Dan ternyata hatiku telah kau sapa
Jika tidak, kenapa sampai sekarang aku masih selalu dan terlalu meratapimu?
Disini, dari sini kemudian dari perapian terhangatku
Aku mulai memintamu..
Menunjukmu sebagai seseorang yang membuatku begitu ketergantungan
Seorang pelengkap yang sebelumnya aku merasa belum begitu genap
Dan waktunya kurapikan peraduanku
Agar kau bisa tetap nyaman
Saat kau singgah
Mungkin untuk beberapa waktu kedepan yang relatif cukup lama
Bila nantipun selamanya
Nafasku, nafasmu
Darahku, darahmu
Dan kita telah memadu…
Komentar
Posting Komentar